Jumat, 06 Juni 2014

Joko Widodo atau Jokowi (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961; umur 52 tahun) adalah politikus Indonesia dan Gubernur DKI Jakarta. Ia adalah mantan Wali Kota Surakarta (Solo) dari tahun 2005 sampai 2012 didampingi F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil wali kota.[4] Dua tahun sementara menjalani periode keduanya di Solo, Jokowi ditunjuk oleh partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk memasuki pemilihan Gubernur DKI Jakarta bersama dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).[5]
Walaupun pada masa kecilnya pernah tergusur sebanyak tiga kali,[6] ia mampu diterima di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada dan setelah lulus berhasil menjadi pengusaha furnitur.[6] Setelah itu, karier politiknya dimulai dengan menjadi Wali Kota Surakarta pada tahun 2005.[7] Namanya mulai dikenal setelah dianggap berhasil mengubah wajah kota Surakarta menjadi kota pariwisata, budaya, dan batik.[8] Di bawah kepemimpinannya, bus Batik Solo Trans diperkenalkan,[9] berbagai kawasan seperti Jalan Slamet Riyadi dan Ngarsopuro diremajakan,[10] dan Solo menjadi tuan rumah berbagai acara internasional.[10] Selain itu, Jokowi juga dikenal akan pendekatannya dalam merelokasi pedagang kaki lima yang "memanusiakan manusia".[11] Berkat pencapaiannya ini, pada tahun 2010 ia terpilih lagi dengan suara melebihi 90%.[12] Kemudian, pada tahun 2012, ia dicalonkan oleh PDI-P sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.[5]
Pada tanggal 20 September 2012, Jokowi berhasil memenangkan Pilkada Jakarta 2012, dan kemenangannya dianggap mencerminkan dukungan populer untuk seorang pemimpin yang "baru" dan "bersih", meskipun umurnya sudah lebih dari lima puluh tahun.[13] Ia akan menjabat selama lima tahun dan berakhir pada tahun 2017. Selama menjabat sebagai gubernur, ia melancarkan berbagai program seperti Kartu Jakarta Sehat,[14] Kartu Jakarta Pintar,[15] lelang jabatan,[16] pembangunan Angkutan Massal Cepat (MRT) dan Monorel,[17][18] pengembalian fungsi waduk dan sungai,[19] serta penyediaan ruang terbuka hijau.[20]
Semenjak terpilih sebagai gubernur, popularitasnya melambung tinggi dan ia terus menjadi sorotan media.[21][22] Akibatnya, muncul wacana untuk menjadikannya calon presiden untuk pemilihan umum presiden Indonesia 2014.[23] Ditambah lagi, hasil survei menunjukkan bahwa nama Jokowi terus diunggulkan.[24] Pada awalnya, Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri menyatakan bahwa ia tidak akan mengumumkan Calon Presiden PDI-P sampai setelah pemilihan umum legislatif 9 April 2014.[25] Namun, pada tanggal 14 Maret 2014, Jokowi telah menerima mandat dari Megawati untuk maju sebagai calon presiden dari PDI-P, tiga minggu sebelum pemilihan umum legislatif dan dua hari sebelum kampanye.[26]

0 komentar:

Categories

Total Pengunjung

.. "Keindahan kata-kata bukanlah sekedar goresan tinta semata, namun semua yang di tuangkan dalam susunan itu penuh makna yang bisa memberikaan respon pada pembaca dalam memahaminya. Dan kata-kata bukan sekedar kumpulan huruf-huruf yang tertulis tak berguna, namun semuanya dituangkan karena hasil pemikiran seksama"

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Posting Terbaru

Pos Terpopuler

"

"