Jumat, 23 Mei 2014

 Biografi Buya Yahya
Kedatangan Yahya Zainul Maarif (yang lebih akrab disapa Buya Yahya) ke Cirebon pada akhir tahun 2005 awal 2006 dalam rangka mejalankan tugas dari gurunya Rektor Universitas Al-Ahgaff Almurobbi Profesor Doktor Al Habib Abdullah bin Muhammad Baharun untuk memimpin Pesantren Persiapan bagi mahasiswa sebelum kuliah ke universitas Al-Ahgaff di Yaman. Untuk menjalankan aktivitasnya, Buya Yahya mengontrak tempat di Ponpes Nuurussidiq, Tuparev-Cirebon. Itu berlangsung hingga pertengahan 2006. Dan saat itu Buya Yahya belum mendapatkan izin dari gurunya untuk berdakwah ke masyarakat.

- Pada akhir 2006 Buya Yahya menghadap kepada gurunya di Yaman dan mulai saat itu ia telah diizinkan untuk berdakwah di masyarakat. Buya Yahya memulai berdakwah dari hal yang kecil, tidak memaksa dan apa adanya. Dengan penuh kesabaran Buya Yahya memasuki musholla-musholla kecil hingga akhirnya di mudahkan oleh Allah untuk membuka majlis- majlis taklim di Masjid terbesar di Cirebon Masjid At-Taqwa alun-alun setiap senin malam selasa yang semula hanya dihadiri 20 orang hingga saat ini jamaah memenuhi ruangan dan halaman masjid. Buya Yahya meyakini kemudahan ini diberikan oleh Allah karena berkat ridho dan restu para guru. Bersamaan itu juga Buya Yahya membuka puluhan majlis taklim bulanan di berbagai tempat di Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan. Kabupaten Indramayu dan JABODETABEK.dan sekarang sudah lebih luasa tidak hanya di jawa akan tetapi juga di luar jawa.

Majelis yang Buya Yahya asuh diberi nama Majelis Al-Bahjah sekaligus nama pesantren yang saat ini dirintisnya.
- Tahap perkenalan Buya Yahya dengan masyarakat disamping kesabaranya untuk bersilaturrahmi ke musholla-musholla dan masjid-masjid. Kebetulan Buya Yahya pada pertengahan 2006 selama satu tahun sempat berjuang di stasiun radio Islami Salma 101 FM yang saat itu Buya Yahya mendapatkan kepercayaan sebagai direktur operasional radio tersebut. Dan selama itu pula Buya Yahya mencoba menghadirkan dakwah lewat radio dengan membuat program pesantren udara dengan memadatkan acara radio dengan pengajian-pengajian.
- Di media cetak Buya Yahya juga ikut berdakwah. Buya Yahya mengasuh rubrik tanya jawab di koran harian umum di Cirebon.
- Di media Televisi Buya Yahya juga pernah aktif di beberapa acara tv nasional Titian sepert TV One, MNCTV, TVRI dan sampai saat ini Buya Yahya aktif di Cirebon TV dalam acara dialog interaktif setiap malam Jumat dalam acara Hidup Indah Bersama Buya Yahya.
- Dan alhamdulillah saat inipun Buya Yahya dan tim dakwahnya (atas pertolongan Allah ) telah bisa menghadirkan Website media dakwah online di www.buyayahya.org dan radio Islami Resmi milik pesantren yaitu RADIOQU 98.5 FM . Ini semua dilakukan dalam upaya membidik semua celah kehidupan manusia untuk bisa diisi dengan dakwah.Pembuatan stasiun TV masih dalam proses.
Perjalanan Ilmiah Buya Yahya

- Sebelum ke Yaman Pendidikan dasar hingga SMP diselesaikan dikota kelahirannya. Disamping itu juga mengambil pendidikan agama di Madrasah Diniyah yang dipimpin oleh seorang guru yang soleh KH. Imron Mahbub di Blitar. Setelah itu melanjutkan pendidikannya di pesantren Darullughah Wadda’wah di Bangil Pasuruan Jatim dibawah asuhan Al Murobbi Al Habib Hasan Bin Ahmad Baharun, yaitu pada tahun 1988 hingga 1993. Pada tahun 1993 hingga 1996 mengajar dipesantren Darullughah Wadda’wah Bangil Pasuruan sebagai masa khidmah Buya Yahya ke pesantren tempat Buya Yahya pernah menimba ilmu.. Pada tahun 1996 berangkat ke Univ. Al-Ahgaff atas perintah sang guru Al-Murobbi Al-Habib Hasan Baharun hingga akhir 2005.

- Buya Yahya selama hampir 10 tahun di Yaman belajar fiqih diantaranya kepada para Mufti Hadramaut Syekh Fadhol Bafadhol, Syekh Muhammad Al Khotib, Syekh Muhammad Baudhon, dan Habib Ali Masyur Bin Hafidz.

- Dari Habib Salim Asysyatiri Buya Yahya sempat mengambil beberapa disiplin ilmu diantaranya fiqih, aqidah, ulummul quran dan mustholah alhadits. Biarpun Buya Yahya tidak tinggal dipesantren (Rubath) Habib Salim Asysyathri Buya Yahya mendapatkan kesempatan yang sangat banyak untuk belajar dari beliau. Sebab dipagi hari Habib Salim mengajar di kampus dan sore hari hingga malam Buya Yahya mendapatkan waktu khusus selama hampir 2 tahun untuk belajar dari beliau 4 kali dalam seminggu mulai ashar hingga isya di Rubath Tarim.

- Dr Ismail Kadhim Al Aisawi dan Secara khusus Ilmu ushul fiqihnya diambil dari beberapa pakarnya diantaranya; Syekh Muhammad Al-Hafid Assyingqithi, Syekh Muhammad Amin Assyingqiti dan Syekh Abdullah Walad Aslam Assyingqiti (semuanya adalah dari Syingqiti–Mortania yang mereka adalah para ulama dalam Madhab Maliki) dan DR Mahmud Assulaimani dari Mesir.

- Ilmu bahasa Arabnya di ambil dari Syekh Muhammad Alhafid Assyingqiti, dengan kitab terakhir yang di kaji adalah Thurah Uquduljuman dalam ilmu balaghoh, thurroh lamiyatul afal dalam ilmu shorof dan thurroh Alfiyah Ibnu Malik dalam ilmu nahwu yaitu Alfiyah Ibnu Malik dengan tambahannya menjadi 2800 nadhom. Ilmu fiqih perbandinganya diambil diantaranya dari Prof DR. Ahmad Ali Toha Arroyyan dari Mesir seorang Alim dari madhab maliki.
- Buya Yahya sempat mengajar di Yaman selama 3 tahun di Fakultas Tarbiyah dan Dirosah Islamiah (khusus putri) Universitas Al-Ahgaff. Sekarang Buya Yahya aktif berdakwah di masyarakat dan mengasuh majelis Al-Bahjah dan pesantren Al-Bahjah yang berpusat di Kabupaten Cirebon Jawa Barat.

Guru-guru Buya Yahya.

- Ada dua guru murobbi Buya Yahya yang sangat mempengaruhi didalam perjalanan ilmiyah Buya Yahya. Yang pertama adalah Almurobbi Almursyid Al-Habib Hasan bin Ahmad Baharun pengasuh dan pendiri Pon-pes Darullughoh Waddakwah Bangil-Pasuruan-Jawa Timur. Yang kedua adalah Almurobbi Almursyid Al-Habib Abdullah bin Muhammad Baharun rektor universitas Al Ahgaff Republik Yaman. Buya Yahya mempunyai sanad ilmu dari guru-guru yang sangat jelas. Selain dari murobbi dan mursidnya tersebut guru Buya Yahya amat banyak , diantaranya adalah :

A- Dari Indonesia

- 1-Habib Husin bin Soleh Almuhdhor, Bondowoso
- 2-Habib Qosim Bin Ahmad Baharun, Bangil
- 3-Habib Ahmad bin Husin Assegaf, Bangil.
- 4-Ust Qoimuddin Abdullah, Bangil
- 5-Habib Soleh bin ahmad Alidrus, Malang
- 6-Habib Abdullah Maulahailah, Malang.
- 7-Habib Muhammad Alhaddad, Malang
- 8-Ust Nasihin, Bangil.
- 9- KH Imron Mahbub, Blitar.dll

B- Dari Luar Negri.

- 1- Habib Idrus bin Umar Alkaf, Tarim,Yaman
- 2- Syekh Fadhol Bafadhol, Tarim,Yaman
- 3- Syekh Muhammad Al Khotib, Tarim,Yaman
- 4- Syekh Muhammad Baudhon, Tarim, Yaman
- 5- Habib Ali Masyur bin Hafidz, Tarim,Yaman
- 6- DR. Ismail Kadhim Al-Aisawi, Iraq.
- 7- Habib Salim Asysyathri Tarim,Yaman
- 8- Syeh Muhammad Al-Hafid Assyingqithi, Mortania.
- 9- Syeh Muhammad Amin Assyingqiti, Mortania.
- 10-Syeh Abdullah Walad Aslam Assyingqiti, Mortania .
- 11-DR Mahmud Assulaimani, Mesir.
- 12-Prof DR. Ahmad Ali Toha Arroyyan Mesir.
- 13-Dll.

ikuti Facebooknya di Buya yahya Tokoh Mayarakat


 ISRO MI'ROJ cermahnya Buya Yahya downloaad disini .KLIK

Kamis, 22 Mei 2014

Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, M.A. atau sering dikenal Said Aqil Siradj (lahir di Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, 3 Juli 1953; umur 60 tahun) adalah Ketua Umum (Tanfidziyah) Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama periode 2010–2015.
Biografi
Riwayat Pendidikan

- Formal Education
1. S1 King Abdul Aziz University, majoring in Ushuluddin and Da’wah, graduated 1982
2. S2 University of Umm al-Qura, majoring in Comparative Religion, graduated 1987
3. S3 University of Umm al-Qura, majoring in Aqidah / Islamic Philosophy, graduated 1994

- Non-Formal Education

1. Madrasah Tarbiyatul Mubtadi’ien Kempek Cirebon
2. Pesantren Hidayatul Mubtadi’en Lirboyo Kediri (1965-1970)
3. Pesantren Al-Munawwir Krapyak Jogjakarta (1972-1975)

- Pengalaman Organisasi

1. Sekertaris PMII Rayon Krapyak Jogjakarta (1972-1974)
2. Ketua Keluarga Mahasiswa NU (KMNU) Mekkah (1983-1987)
3. Wakil katib ‘aam PBNU (1994-1998)
4. Katib ‘aam PBNU (1998-1999)
5. Penasehat Gerakan Anti Diskriminasi Indonesia (GANDI) (1998)
6. Ketua Forum Komunikasi Kesatuan Bangsa (FKKB) (1998-sekarang)
7. Penasehat Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam UI (1998-sekarang)
8. Wakil Ketua Tim Gabungan Pencari fakta (TGPF) Kerusuhan Mei 1998 (1998)
9. Ketua TGPF Kasus pembantaian dukun santet Banyuwangi (1998)
10. Penasehat PMKRI (1999-sekarang)
11. Ketua Panitia Muktamar NU XXX di Lirboyo Kediri (1999)
12. Anggota Kehormatan Matakin (1999-2002)
13. Rais syuriah PBNU (1999-2004)
14. Ketua PBNU (2004-sekarang)

- Professional Activities

1. Indonesian expert team in the daily newspaper Al-Nadwah Mecca (1991)
2. Lecturer at the Institute of Higher Education Sciences of the Qur’an (PTIQ) (1995-1997)
3. Post-graduate lecturer Syarif Hidayatullah Jakarta (1995-present)
4. Deputy director of the Islamic University of Malang (Unisma) (1997-1999)
5. MKDU faculty adviser at the University of Surabaya (Ubaya) (1998-present)
6. Vice-chairman of the five teams drafting drafter Bylaw PKB (1998)
7. Commission member (1998-1999)
8. Extraordinary professor of Islamic Institute Tribakti Lirboyo Kediri (1999 – present)
9. People’s Consultative Assembly members representing fraction of NU (1999-2004)
10. Unisma graduate director (1999-2003)
11. Indonesian Tourism Community Advisors (MPI) (2001-present)
12. ST postgraduate lecturer Ibrahim Maqdum Tuban (2003-present)
13. Lecturer University graduate UNU NU Solo (2003-present)
14. Unisma graduate lecturer (2003-present)

- Scientific Forum

E.1 Pembicara Tingkat Nasional

1. Simposium nasional tentang Transpalansi Ginjal, Jakarta, 08 September 1995
2. Diskusi Panel ITB tentang Pola keterkaitan Pesantren, Perguruan Tinggi dan LSM dalam Pendidikan dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat, Bandung, 13-14 April 1996
3. Seminar nasional tentang Rekonsiliasi Tasawuf dan Syari’at: Perspektif Sejarah, Bengkulu, 3-4 Desember 1996
4. Lokakarya nasional Dep. Transmigrasi tentang Transmigrasi Pesantren, Sukabumi, 16-17 Desember 1996
5. Seminar Nasional SDES, Cipayung, 1-2 April 1997
6. Temu tahunan jaringan penelitian IAIN se-Indonesia, Palembang, 16-19 Juni 1997
7. Seminar Hikmah Budhi-KMB dengan tema Buku Aksi Cinta, Jakarta, 11 Oktober 1997
8. Dialog nasional antar generasi, UGM, Yogjakarta, 25 November 1997
9. Simposium Dikbud RI tentang peringatan hari AIDS se-Dunia, Jakarta, 29 November 1997
10. Seminar Wanhankamnas tentang Strategi Pembangunan Nasional, Yogyakarta, 17-20 Desember 1997
11. Lokakarya dan seminar nasional tentang Reformasi Politik, Ekonomi, Hukum, Moral dan Budaya, Surabaya 25-27 Mei 1998
12. Sarasehan Paroki Santa Anna dengan tema Umat Beriman Mengaktualisasikan Keadilan, Kebenaran, Kasih dan Kebebasan, 7 Juni 1998
13. Seminar nasional dengan tema Umat Islam dalam Dinamika Politik Bangsa di Era Reformasi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jogjakarta, 4 Juli 1998
14. Seminar Bamus antar Gereja dengan tema Wawasan Kebangsaan II dan III, Malang, 6-7 Agustus 1997, dan 4-6 Agustus 1998
15. Seminar sehari IAIN Jakarta dengan tema Keberadaan Agama Khonghucu di Indonesia, Jakarta, 20 Agustus 1998
16. Pelatihan pemuda Therevada di Vihara Dharma Mitra, Malang, 15-17 Agustus 1998
17. Konferensi kerja kerabat pelayanan oleh GKD, GKRI, YMPI, JRC Apostolos, KOS, YMBI, CLR, Bogor, 25-28 Januari 1999
18. Dialog nasional Forum Mahasiswa Syari’ah Se-Indonesia dengan tema Formasi Hukum dan Pluralisme Politik, Jakarta, 17 Februari 1999
19. Seminar setengah hari UKI, Atmajaya dengan tema Pemilu dan Masalah Integritas Bangsa, Jakarta, 4 Maret 1999
20. Seminar nasional Lemhanas dengan tema Pendidikan Tinggi dalam rangka Mewujudkan Masyarakat Madani, Jakarta April 1999
21. Pelatihan bagi pelatih HAM untuk kalangan rohaniawan yang diselenggarakan oleh Komnas HAM, Bogor, 26-30 Juli 1999
22. Temu Nasional Kebangsaan II, Semarang, 5 Agustus 1999
23. Seminar sehari Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya dengan tema Wali Songo, Islam di Indonesia dan Prospek Wisata Ziarah, Jakarta, 8 September 1999
24. Dialog kerukunan antar umat beragama dengan tema Menjalin Persaudaraan Sejati yang Terbuka, Jakarta, 27 Februari 2000
25. Sarasehan Lintas Iman dan Wawasan Kebangsaan, Denpasar, 25 Desember 2000
26. Seminar nasional LIPI dengan tema Mengkaji Kebijakan Kebudayaan Masa Orde Baru untuk Menyongsong Indonesia Baru, Jakarta, 23 Januari 2001
27. Seminar nasional Depdiknas dengan tema Reformasi Pendidikan Nasional , Jogjakarta 16-17 Maret 2001
28. Dialog interaktif Mabes Kepolisian Negara RI dengan tema Antisipasi Kepolisian Menghadapi Kemungkinan Tindak Anarkis Masyarakat, Jakarta, 25 April 2001
29. Seminar Sekolah Lanjutan Perwira Polri dengan tema Transformasi Kultural dalam Tubuh Polri Menuju Profesionalisme, Jakarta, 14 Juni 2001
30. Musabaqoh Al-Qur’an tingkat V Telkom dengan tema Implementasi Akhlaq Qur’ani, 23 April 2002
31. Halaqoh nasional Depag dalam rangka Musyawarah Kerja Ulama-Ulama Ahli Al-Qur’an, Jakarta, 28-30 April 2003
32. Seminar dengan tema Kerukunan Umat Beragama di Propinsi DKI Jakarta, Jakarta 3-4 September 2003
33. Simposium nasional Patria (Pemuda Theravada Indonesia) dengan tema Nasionalisme dan Profesionalisme Pers Indonesia, Jakarta, 25-27 Februari 2004
34. Muzakaroh dan Muhasabah Perwira Rohani Islam TNI, Jakarta, 24-27 Mei 2004
- Dan lain-lain

- Speakers International Level

1. Al-Taqrib baina al-madzahib, Al-islam Din al-Tasamuh, Teheran, Iran 1999
2. Al-Taqrib baina al-madzahib, Huquq al-insan fi al-Islam, Teheran, Iran 2000
3. Konferensi Internasional dengan tema Asian Gathering of Muslim Ulama and Christian Bishops, Manila, 18-21 Agustus 2003
4. Internasional Conference of Islamic Scholar dengan tema Daur al-Ma’ahid al-Islamiyah fi bina’I Hadhoroh al-Syu’bi Indonesiya, Jakarta, 23-25 Februari 2004
5. Internasional Conference of Islamic Scholar II dengan tema Al Mujatama’ al-Islami wa masuliyyatiha alhadhoriyyah, Jakarta, 19- 22 Juni 2006

- Scientific Works

1. Rasail al-Rusul fi al-‘Ahdi al-jadid wa Atsaruha fi al-Masihiyah (Pengaruh Surat-Surat para rasul dalam Bibel terhadap Perkembangan Agama Kristen), thesis dengan nilai memuaskan, (1987)
2. Allah wa Shillatuhu bi al-Kaun fi al-Tasawwuf al-Falsafi (Hubungan Antara Allah dan Alam Perspektif Tasawwuf Falsafi), desertasi dengan nilai Cum Laude (1994)
3. Ahlussunah wal jama’ah; Lintas Sejarah (1997)
4. Islam Kebangsaan; Fiqih Demokratik Kaum Santri1 (1999)
5. Kyai Menggugat (1999)
6. Ma’rifatullah; Pandangan Agama-Agama, Tradisi dan Filsafat (2003)
7. Tasawuf Sebagai Kritik Sosial, Mengedepankan Islam sebagai Inspirasi bukan Aspirasi (2006)


Download Ceramahnya di .  (Dari hati dengan Jemari) Prof.Dr.K.H.Said Aqil,MA.

Rabu, 21 Mei 2014

 SURAT AN NABA'

Surat An Naba´ terdiri atas 40 ayat, termasuk golongan surat-surat
Makkiyah, diturunkan sesudah surat Al Ma´aarij. Dinamai An Naba´ (berita
besar) diambil dari perkataan An Naba´ yang terdapat pada ayat 2 surat
ini. Dinamai juga Amma yatasaa aluun diambil dari perkataan Amma yatasaa
aluun yang terdapat pada ayat 1 surat ini.

Pokok-pokok isinya:
Pengingkaran orang-orang musyrik terhadap adanya hari berbangkit dan
ancaman Allah terhadap sikap mereka itu;kekuasaan-kekuasaan Allah yang
terlihat dalam alam sebagai bukti adanya hari berbangkit;
peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari berbangkit; azab yang
diterima orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah serta kebahagiaan
yang diterima orang-orang mukmin di hari kiamat; penyesalan orang kafir
di hari kiamat.

Surat An Naba´ menerangkan pengingkaran orang-orang musyrik terhadap
hari berbangkit, ancaman Allah terhadap sikap mereka, azab yang mereka
terima di hari kiamat serta kebahagiaan orang-orang yang beriman.

DOWNLOAD

http://adf.ly/njZKl

Share Tafsir Ibnu Katsir Surat An Naba.pdf - 950 KB

Categories

Total Pengunjung

.. "Keindahan kata-kata bukanlah sekedar goresan tinta semata, namun semua yang di tuangkan dalam susunan itu penuh makna yang bisa memberikaan respon pada pembaca dalam memahaminya. Dan kata-kata bukan sekedar kumpulan huruf-huruf yang tertulis tak berguna, namun semuanya dituangkan karena hasil pemikiran seksama"

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Posting Terbaru

Pos Terpopuler

"

"