---Obrolan berlangsung di kobong---
Ahmad : Aduh aku harus gimana ni ngajii ???
(sambil tangan menepuk jidat)
Kohar : emang kenapa?
Ahmad : ngerasa gak bener !
Kohar : Owh gitu ya...emang ada yang salah gitu?
Ahmad : ya gak tau!!!
(Ahmad seperti kebingungngan)
Kohar : ya ngomong aja sama ana, apa masalahnya??
(kohar seperti akan memberikan solusi)
Ahmad : jadi gini har, ana tu barusan baru beres ngaji, terus pak Kiai itu bilang
" Jangan jadi santri yang jadi-jadian"
Kohar : wah jadi-jadian gimana??, emang ada, santri jadi -jadian???
( kohar seperti yang kaget)
Ahmad : yee.... jadi gini har, kata pak Kiai " santri itu ada yang santri jadi-jadian, ada santri yang bener-bener santri"
Kohar : terus santri yang jadi-jadian itu santri yang gimana???...
(Kohar mulai penasaran)
Ahmad
: jadi santri jadi-jadian itu kata pak kiai, ya har, bukan kata ana
"santri yang datang kepondoknya cuma numpang tidur, jarang ngaji, sholat
gak pernah jamaah, subuh kesiangan, kerjaannya itu makan, berak, tidur
lagi" gitu har !..
(Ahmad menyampaikannya sambil pelan-pelan, dan
sedikit ketakutan, kohar menanggapinya sambil ngangguk-ngangguk dan
bersikap watados)
Kohar : emmm gitu ya,... yaa ana setuju mad,!...
apa yang dikatakan pak kiai..berarti, mad! ana tau santri yang
benar-benar santri itu, berarti santri "yang di pondoknya tidak numpang
tidur, rajin ngaji, sholat berjamaah terus, subuh gak kesiangan, dan
kerjaannya bukan sekedar numpang makan atau berak" ana tau mad.
(kohar begitu lancarnya mengungkapkan kriteria santri yang bener-benar santri")
Ahmad : nah kamu juga tau har..!...ya seperti itu har!
Kohar
: ya udah. apa masalahnya kita kan santri, jalani saja setiap yang
harus di lalui, hidup itu, bukan untuk di ratapi tapi untuk dijalani apa
yang kita hadapi, gitu mad, kamu tenang saja, jalani, jalani, dan
jalani, kewajibanmu sebagai santri.
(kohar begitu lantangnya memberikan nasihat kepada ahmad)
Ahmad: 0h...gitu ya har, terus tadi kenapa ente tadi gak ngaji ?....
(ahmad sedikit menyentuh kohar)
Kohar : ya..ya... emmm ... kan, ana suruh pak kiai jaga anak-anak dikobong.
(kohar sedikit ke skak Mat, dan mencoba cari-cari alasan. kohar pun bergegas pergi tanpa nada dan suara)
--------------------BERSAMBUNG......
"Mudah-mudah semua yang membacanya dapat terhibur, dan mendapat banyak pelajaran...amin
dan saya mengucapkan terimakasih kepada pembaca telah sudi membaca coretan-coretannya"
By. Saepul Akmal
(Pengharap Mardotillah)